Selasa, 07 Oktober 2014

  • Pengetahuan itu dikatkan inderawi lahir atau inderawi luar kalau orang yang mencapainya secara langsung melalui penglihatan, pendengaran, pembau, perasaan, serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya. Pengetahuan itu dinamakan pengetahuan inderawi batin ketika menampakkan dirinya kepada oraang dengan ingatan dan khayalan, baik mengenai apa yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauannya 
  • Pengetahuan reflektif  membuat objek kodrat dari suatu realitas apa pun juga . Pengungkapannya adalah baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta keputusan-keputusan maupun dalam bentuk lambang, mitos,atau karya-karya seni. 
  • Pengetahuan diskursif memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.
  • Pengetahuan intuitif menangkap atau memahami secara langsung benda atau situassi dalam, salah satu asspeknya keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya. 
  • Pengetahuan itu induktif bila menarik yang universal dari yang individual, dan sebaliknyadeduktif, bila menarik yang individual ke yang universal.
  • Pengetahuan perseptif pengetahuan dalam arti lebih menyatakan dirinya melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan, serta jerit teriakan daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas. 
  • Pengetahuan diskursif memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.


  • Pengetahuan itu kontemplatif: bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya dan untuk dirinya sendiri. 
  • Pengetahuan itu spekulatif: mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan-banyangan dan ide-ide atau konsep-konsep tentang benda-benda itu sendiri. Praktis, kalau mempertimbangkan benda-benda menurut bagaimana mereka bisa dipergunakan. 
Pengetahuan itu Sinergis: merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan subjek . Keseluruhan jenis penegtahuan ini dikoordinasikan dari anggota-anggotanya, organ-organnya, dan kemampuan-kemampuannya. 

Pengetahuan menjadi sangat kompleks dan beraneka ragam sifat dan bentuknya. Pengetahuan memakai bermacam-macam jalan, menurut bagaimana cara diambil, baik itu berupa objek maupun makhluk berbeda-beda yang tipe dan realitasnya berlain-lainan tingkat dan macamnya.





Intelegensi 


Istilah intelegensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Jadi, kata intellegere berati membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menagkap artinya yang dalam



Intelegensi manusia benar-benar memahami segala-galanya, lebih lebih segalanya secara sempurna, artinya tidak ada realitas apa pun yang secara principal tidak dapat dicapainya dan bahwa tidak ada apa pun yang sedikitnya tidak dapat menjadi objek penyelidikannya. "Ada" menarik perhatian intelegensi dengan mempertimbangkan bahwa setiap kegiatan intelegensi mencapai objek-objek sejauh mereka menyangkut "ada". Bila intelegensi ingin mengerti sesuatu , maka penyelidikannya akan mengenai "ada" (eksistensi) atau bagaimana objek itu ber-ada (esensi). Beberapa prinsip yaang mendasari segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita adalah sebagai berikut:
  • Prinsip identitas
  • Prinsip alasan yang mencukupi
  • Prinsip kausalitas efisien

P
rinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya sendiri karena mereka tidak bisa disangkal tanpa dipergunakan sebagai alasan sangkalannya, mereka juga tidak bisa dibuktikan karena untuk membuktikan sesuatu harus digunakan suatu prinsip lebih fundamental daripada apa yang mau dibuktikan.



Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menagkap eidosnya bahwa intelegensi mampu mengandaian atau mengabstraksikan untuk menenrangkan data sehingga jelas ciri-ciri pokoknya.
 Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolir suatu penentuan aksidental atau sekunder, ia meresapi, mengkarakteristikan dan mengspesialisasikan substansi.

0 komentar :

Posting Komentar