Selasa, 07 Oktober 2014

DEBAT PRO&KONTRA PILKADA LANGSUNG DAN PERGAULAN BEBAS



PERGAULAN BEBAS

Kontra: 
Karena menurut saya itu akan merugikan diri sendiri dan memperburuk masa depan kita. Walaupun sebenarnya itu tergantung dari diri kita masing-masing, tapi ada baiknya kita menghindari perbuata-perbuatan seperti itu. Karena selain bisa menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, bisa saja mengakibatkan kematian. Dan juga jika kita ingin menggugurkan kandungan berarti secara tidak langsung kita melakukan pembunuhan dan berdosa atas pemberian Tuhan kepada kita.
Pro: 
Sebenarnya tidak masalah jika orang-orang yang melakukan pergaulan bebas itu saling bertanggung jawab atas perbuatan yang mereka lakukan dan dapat menjaga diri. Karena pergaulan bebas itu tidak selalu membawa kita ke hal yang lebih buruk jika kita dapat mengontrol diri sendiri dan pintar memilih-milih.

PILKADA LANGSUNG

Kontra:

  1. ketidaksiapan pemilih untuk menerima kekalahan calon yang diunggulkan. Dibeberapa daerah yang telah melakukan pemilihan kepala daerah secara langsung, kejadian seperti ini sering terjadi sehingga menimbulkan konflik antar pendukung pasangan calon
  2. Biaya yang dikeluarkan cukup besar. Pilkada terdiri dari calon gubernur di 33 propinsi dan 495 kabupaten/kota. Biaya pelaksanaan pilkada dikeluarkan untuk kebutuhan
  3. Sering terjadi konflik selama dilaksanakannya pilkada. Bahkan terjadi anarkistis dan pengrusakan infrastruktur

 Pro:

  1.  lebih demokratis dan bertanggung jawab dan memberikan rakyat hak mereka untuk memilih
    2. Rakyat akan semakin rasional dalam menentukan pilihan sehingga tidak ada partai atau faksi dalam sebuah partai yang mempunyai jaminan untuk selamanya berkuasa atau mampu menempatkan kadernya sebagai kepala daerah 
    3. Rakyat dapat menentukan pilihannya berdasarkan kepentingan dan penilaian atas calon Kepala Daerah, apabila Kepala Daerah yang terpilih tidak dapat memenuhi harapan rakyat maka dalam pemilihan berikutnya tidak perlu dipilih kembali
Nama : Ulfa Fatika
 Nim     : 70514010
IKLIM PSIKOLOGIS DAN KEPUASAN KERJA
KONFIRMASI : penegasan, memperkuat
Yang termasuk dalam konfirmasi :
            Dalam pendidikan terdapat tiga elemen dasar yang penting dan terkait. Ketiga elemen ini adalah tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pendidikan.  Guru sebagai salah satu tenaga pendidik memiliki tugas utama menjadi agen pembelajaran yang memotivasi, menfasilitasi, menddidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasi potensi kemanusiannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk pendidikan anak usia dini formal (Depdiknas,2004)
Dalam organisasi, sikapmerupakan satu hal yang sangat penting, karena sikap dapat mempengaruhi tingkah laku dalam pekerjaan. Sikap sendiri di definisikan sebagai pernyataan evaluative, baik itu positif maupun negative terhadap bjek-objek,orang-orang atau kejadian-kejadian (Robbins,1986).kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk sikap yang paling sering di teliti oleh para ahli dalam penelitian mengenai perilaku keorganisasian (Spector,1997)
(Spector,1997) menemukan bahwa penyebab kepuasan kerja dapat di bagi menjadi dua katagori besar, yaitu factor lingkungan atau faktor-faktor yang yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri dan factor personal atau factor individual yang di bawa oleh karyawan.
Adanya hubungan antara presepsi karyawan atas lingkungan kerjanya dengan kepuasan kerja. Asumsi tersebut sesuai dengan penilitian oleh (Schneider dan Snyder)

INFERENSI : Proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi
Yang termsuk dalam inferensi :
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi karakteristik pekerjaan dengan keputusan kerja guru. Dengan demikian aspek otonomi, aspek tantangan dan variasi tugas, serta aspek kepentingan jabatan, ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja.
Terdapat hubungan yang signifikan dari dimensi karakteristik pimpinan dan manajeemen dengan kepuasan kerjaa guru. Aspek perhatian manajemen memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuuasan kerja.namun aspek kepercayaan dan dukungan atasan, aspek penekan tujuan pemimpin, aspek fasilitas interaksi pemimpin, dan aspek pengaruh psikologis, di  temukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja.
·        Inferensi induktif :
1. Banyak bukti yang mengatakaan bahwa apaa yang dipersepsikan individu dalam situasi kerja mereka akan mempengaruhi produktifitas kerja mereka melebihi situasi itu sendiri. Presepsi, dapat diartikan sebagai proses dimana individu mengorganisasikan dan menginterprestasikan impresi sensori mereka dengan tujuan untuk memberikan arti terhadap lingkungan mereka. Seperti halnya dengan produktivitas, absensi, dan turnover kepuasan kerja merupan reaksi dari persepsi individual.
     2. Iklim psikologis adalah suatu hal yang penting karena hal tersebut merupakan persepsi karyawan secara individual yang merupakan evaluasi terhadap lingkungan organisasi yang menghubungkan respon sikap dan tingkah laku. Evaluasi yang didasarkan pada iklim psikologis seseorang akan membangkitkan perasaan puas dan identifikasi dengan pekerjaan serta organisasinya.
     3.  Di beberapa daerah di dunia, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kepuasan kerja guru. Dinham (dalam Bogler,2005) menemukan bahwa terdapaat perbedaan kepuasan kerja antara guru lama dengan guru baru, dimana guru baru akan merasa puas apabila lingkungan belajar menyenangkan dan mereka mengalami kesuksesan dalam menunjukan tugas di kelas, sedangkan guru lama merasa puas saat mereka berhasil memimpin departemen atau menerima tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Adaapun mengenai keputusan kerja guru Arab dan Yahudi di Israel, ditemukan bahwa variable demografi seperti usia senioritas antar guru di sekolah dan tingkat pendidikan guru,tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keseluruhan kepuasan kerja guru. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa guru wanita menunjukan tingkat kepuasan yang lebih tinggi disbanding guru laki-laki, yang menari adalah kedua guru Arab dan Yahudi melaporkan kepuasan terbesar adalah terhadap kondisi internal pekerjaan, yaitu hubungan dengan siswa, guru lain, dan kolega, sedangakan yang dipersepsikan sebagai komponen yang paling tidak penting adalah kondisi fisik kerja.
·        Inferensi deduktif :
1.Iklim psikologis dapat mempengaruhi kepuasan kerja individu. Apabila dihubungkan dengan organisasi sekolah, maka iklim psikologis guru yang didefinisikan sebagai presepsi guru terhadaap situasi dan kejadian dalam organisasi sekolah juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru tersebut.
2. Penyebab kepuasan kerja dapat diklarifikasikan menjadi: faktor lingkungan kerja itu sendiri dan faktor-faktor yang diasosiasikan dengan kepuasan kerja,antara lain krakteristik pekerjaan, gaji, atasan, kesempataan untuk berkembang, keamanan kerja, control, dan peran.

KONSTRUKSI TEORI : dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode ilmiah.  
Yang termaksud konstruksi teori adalah :
            Dalam penelitian meta-anaalisis yang di lakukan oleh Parker et al. (2003) tentang hubungan antara iklim psikologiss dengan individual dan hasil kerja, ditemukan bahwa iklim psikologiss individu memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja, sikap kerja, kesehatan pssikologis, motivasi, dan performa.
            Hasil meta-anaalisis memperlihatkan korelasi yang bermakna antara iklim psikologis dengan kepuassan kerja sebesar 0,60. ini beraarti, iklim psikologis memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja. Apabila dilihat dari besarnya muatan faktor dari variaabel-variaabel terukur dalam iklim psikologis terlihat bahwa muatan besar adalah pada krakteristik kelompok kerja (0,73). Karaakteristik pimpinana memiliki muataan yang sedang terdapay (0.57), sedangkaan muatan  yang kecil  terdapat pada karaakteristik pekerjaan (0,49) dan karaakteristik peran (0,32). Hal ini berarti bahwa dalam penelitian Parker et al., karakteristik kelompok kerja, organisasi dan peemimpin organisasi merupakan indicator yang paling kuat atau yang paling mewakili iklim psikologis, sedangkan karakteristik pekerjaan dan karakteristik peran adalah indicator terlemah dalam mewakili iklim psikologis.
DIALOG IMAJINATIF BADAN DAN JIWA

BADAN           : Hei Jiwa ! Taukah kamu bahwa kamu itu tidak ada apa – apanya ?
JIWA               : Maksud kamu apa ?
BADAN           : Kamu pura – pura bodoh atau bagaimana ?
JIWA               : Aku memang tidak mengerti apa maksudmu?! Kenapa kasar
                          sekali kamu berbicara ?
BADAN           : Maksudku apa kamu tahu bahwa kamu tidak ada apa – apanya
                             tanpa aku ?
JIWA               : Hah ? Helloooo.. Aku tanpa kamu tidak ada apa – apanya ? Tidak
                          salah ?
BADAN           : Sudah pasti kamu itu tidak berbentuk jadi apalah artinya kamu
                          tanpa aku ?
JIWA               : Aduh badan kamu sendiri apa artinya kamu tanpa aku ? hanya
                          tubuh kosong yang tidak dapat bergerak!
BADAN           : Dan kamu hanya roh yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata ! Jadi akulah yang terpenting                            dibanding kamu !
JIWA               : Hei badan apa kamu ada artinya tanpa aku ?
BADAN           : Ya…. Ummmm
JIWA               : Kenapa kamu tidak bisa menjawab ?
BADAN           : Ya aku tahu memang tidak ada artinya, tetapi maksud aku yang terpenting disini adalah                                  aku..
JIWA               : Sudahlah badan dari awal percakapan kamu yang memulai semua ini, kiya harusnya                                       berpikir bahwa kita salaing membutuhkan dan kita bukanlah apa – apa kalau hanya sendiri.
BADAN           : um.. Maafkan aku jiwa aku tadi merasa sedikit sombong karena aku merasa manusia lebih 
                          membutuhkan aku ( BADAN ) disbanding kamu karena manusiapun pasti tidak tahu jiwa                             itu seperti apa maka aku merasa aku lebih penting.
JIWA               : Tapi kamu tidak berpikirkan ? Bahwa manusia tidak dapat melihat kamu ( BADAN ) dan                             tahu kamu tanpa adanya aku karena badan tanpa jiwa hanyalah tubuh mati / kosong ?
BADAN           : Maafkan aku jiwa kita baikkan ya ? hehe..
JIWA               : Iya maafkan aku juga seharusnya aku tidak menanggapi kamu dari awal dan langsung                                   menasehati kamu.

Akhirnya BADAN dan JIWA pun kembali dalam situasi yang tenang












      Tanggal 2 oktober 2014,  Mahasiswa psikologi unta angkatan 2014 r mengunjungi kampung "Setu Babakan" atau yang lebih dikenal dengan Kampung Betawi. Tujuan kami kesana bukan sekedar untuk berekreasi tetapi untuk mengetahui lebih jauh tentangg kampung betawa. Di sana kami bisa melihat masyarakat asli betawi dengan kebuadaannya yang masih khas
        Pengalaman ini tentu sangat menyenangkan bagi saya, selain menghilangkan rasa jenuh belajar di kelas saya bsa terjun langsung untuk melihat dan mengetahui kebudaan betawi 






Kebersamaan kami kelompok " THE FIRST PHILOSOPHIST " 












EKSISTENSIALISME 


aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara berada manusia
yang khas diantara makhluk lain.

Pengertian secara etimologis: ex: keluar
                                               sistensia: (sistene): berdiri
  • manusia bereksistensi = manusia menemukan diri sbg ''aku'' dgn keluar dr dirinya.
  • hanya manusia yang bereksistensi. eksistensi tidak sama dgn ''beradada''. pohon dan anjing ''berada'' tapi tidak ''bereksistensi''

Tokoh yang menganut eksistensialisme :
EDMUND HUSSERL 

KIERKEGAARD 
 



















GABRIEL MARCEL 
MARTIN HEIDEGGER
















JEAN PAUL SARTRE 
















  • sulit meragamkan definisi eksistensialisme, namun satu hal yang sama : Filsafat harus bertitik pada manusia konkrit. manusia sbg eksistensi,maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi(hekikat kita sbg manusia.
Ciri-ciri Eksistensialisme
  1. motif pokok adalah eksistensi,cara manusia berada
  2. bereksistensi harus diartikan scr dinamis. menciptakan diri scr aktif,berbuat,menjadi,merencanakan.
  3. manusia terikat pada dunia sekitarnya,khususnya pada sesamanya.
Siapa kah Kierkegaard????
  • Soren Aabye Kierkegaard lahir di kopenhagen,Denmark 15 mei 1813.
  • univ kopenhagen,tapi tdk selesai.
  • bertunangan dg Regina Olsen tapi tdk menikah.
  • 1849 kembali ke agamanya(kristen)
  • 1855 meninggal sbg irabg yg religius
  • Bapa eksistensialisme,aliran filsafat yg berkembang 50 tahun setelah kematiannya.
Pokok-pokok ajaran:
  1. kritik terhadap Hegel
  2. yang ada itu adalah manusia yg konkret yang semua penting,berbeda dan berdiri dihadapan Tuhan.
  3. Eksistensi: merealisir diri,mengikat diri dgn bebas dan mempraktekan keyakinan dan mengisi kebebasannya.
  4. hanya manusia yg bereksistensi
ada 3 cara bereksistensi:
  1. sikap estetis : merengguh sebanyak mungkin kenikmatan yang dikuasai oleh perasaan.
  2. sikap etis      : menerima kaidah kaidah moral.
  3. sikap religus : berhadapan dgn Tuhan YME


                                         EKSISTENSIALISME 
  • Lahir di Paris 1905 (16juni)
  • 1929 jadi guru
  • 1931-1936 dosen Filsafat di Le Havre
  • 1941 jadi tawanan perang
  • 1942-1944 jadi dosen Loycee Pasteur
  • Dipengaruhi oleh Husserl & Heidegger
Pemikiran Sartne
-manusia mengada dengan kesadaran sbg dirinya sendiri.
-utk manusia eksistensi adalah keterbukaan,beda dgn benda lain yg keberadaannya sekaligus berarti esensinya sbg manusia.
-asas pertama utk memahami manusia harus mendekatinya sbg subjektivitas.
-dibedakan 'berada dlm diri' dan 'berada utk diri'

  • Pengetahuan itu dikatkan inderawi lahir atau inderawi luar kalau orang yang mencapainya secara langsung melalui penglihatan, pendengaran, pembau, perasaan, serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya. Pengetahuan itu dinamakan pengetahuan inderawi batin ketika menampakkan dirinya kepada oraang dengan ingatan dan khayalan, baik mengenai apa yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauannya 
  • Pengetahuan reflektif  membuat objek kodrat dari suatu realitas apa pun juga . Pengungkapannya adalah baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta keputusan-keputusan maupun dalam bentuk lambang, mitos,atau karya-karya seni. 
  • Pengetahuan diskursif memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.
  • Pengetahuan intuitif menangkap atau memahami secara langsung benda atau situassi dalam, salah satu asspeknya keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya. 
  • Pengetahuan itu induktif bila menarik yang universal dari yang individual, dan sebaliknyadeduktif, bila menarik yang individual ke yang universal.
  • Pengetahuan perseptif pengetahuan dalam arti lebih menyatakan dirinya melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan, serta jerit teriakan daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas. 
  • Pengetahuan diskursif memperhatikan suatu aspek dari benda kemuadian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian dan sebaliknya. Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akbat atau sebaliknya, dari prinsip ke konsekuensi atau sebaliknya.


  • Pengetahuan itu kontemplatif: bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya dan untuk dirinya sendiri. 
  • Pengetahuan itu spekulatif: mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan-banyangan dan ide-ide atau konsep-konsep tentang benda-benda itu sendiri. Praktis, kalau mempertimbangkan benda-benda menurut bagaimana mereka bisa dipergunakan. 
Pengetahuan itu Sinergis: merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan subjek . Keseluruhan jenis penegtahuan ini dikoordinasikan dari anggota-anggotanya, organ-organnya, dan kemampuan-kemampuannya. 

Pengetahuan menjadi sangat kompleks dan beraneka ragam sifat dan bentuknya. Pengetahuan memakai bermacam-macam jalan, menurut bagaimana cara diambil, baik itu berupa objek maupun makhluk berbeda-beda yang tipe dan realitasnya berlain-lainan tingkat dan macamnya.





Intelegensi 


Istilah intelegensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Jadi, kata intellegere berati membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menagkap artinya yang dalam



Intelegensi manusia benar-benar memahami segala-galanya, lebih lebih segalanya secara sempurna, artinya tidak ada realitas apa pun yang secara principal tidak dapat dicapainya dan bahwa tidak ada apa pun yang sedikitnya tidak dapat menjadi objek penyelidikannya. "Ada" menarik perhatian intelegensi dengan mempertimbangkan bahwa setiap kegiatan intelegensi mencapai objek-objek sejauh mereka menyangkut "ada". Bila intelegensi ingin mengerti sesuatu , maka penyelidikannya akan mengenai "ada" (eksistensi) atau bagaimana objek itu ber-ada (esensi). Beberapa prinsip yaang mendasari segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita adalah sebagai berikut:
  • Prinsip identitas
  • Prinsip alasan yang mencukupi
  • Prinsip kausalitas efisien

P
rinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya sendiri karena mereka tidak bisa disangkal tanpa dipergunakan sebagai alasan sangkalannya, mereka juga tidak bisa dibuktikan karena untuk membuktikan sesuatu harus digunakan suatu prinsip lebih fundamental daripada apa yang mau dibuktikan.



Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menagkap eidosnya bahwa intelegensi mampu mengandaian atau mengabstraksikan untuk menenrangkan data sehingga jelas ciri-ciri pokoknya.
 Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolir suatu penentuan aksidental atau sekunder, ia meresapi, mengkarakteristikan dan mengspesialisasikan substansi.