Selasa, 11 November 2014

Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Mental Anak

Latar Belakang
     Keluarga merupakan suatu unit kecil bagian dari masyarakat, terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainya yang tinggal didalam rumah yang sama. Sudharto (dikutip dalam Hyoscyamina, 2011) mengatakan bahwa keluarga merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama dalam sejarah hidup sang anak yang menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter anak itu sendiri. Untuk menciptakan karakter yang kuat dan jiwa baik pada anak diperlukan suasana keluarga harmonis dan dinamis, hal tersebut dapat tercipta jika terbangun komunikasi dua arah yang kuat antara orang tua dan anak, namun hal ini tidak dijumpai dalam keluarga yang mengalami perceraian.
     Sangatta (dikutip dalam Derawan & Sutaryo, 2008) mengungkapkan:
 “Perceraian berakibat terbentuknya keluarga dengan orangtua tunggal yang mengahadapi peran tunggal dalam keluarga. Wanita sebagai orangtua tunggal harus menjadi penegak peraturan, kedisiplinan, dan keadilan dalam mengasuh anak serta bekerja mencari nafkah layaknya seorang ayah meskipun ia juga mengasuh anak dengan kasih sayang”. (h. 201-202)
    
Proses Tahapan Terjadinya Perceraian
     Menurut Bohannon (dalam Turner & Helms, 1995) ada enam tahap terjadinya proses perceraian yaitu: (a) perpisahan secara emosional, yaitu keadaan dimana kedua individu tersebut tidak lagi saling memperhatikan dan memberikan kasih sayang; (b) perpisahan secara hukum, yaitu perpisahan secara resmi yang ditandai dengan sebuah keputusan hukum melalui pengadilan; (c) perpisahan secara ekonomis, perpisahan antara suami-istri signifikan dalam hal keuangan; (d) perpisahan koparental, yaitu pengadilan umum berperan mengesahkan perceraian mereka dan dengan begitu masing-masing mantan suami-istri berhak menentukan pilihan hidupnya sendiri tanpa dipengaruhi pihak lain; (e) perpisahan komunitas, yaitu dimana keadaan setelah bercerai masing-masing individu tidak akan lagi menjalin komunikasi atau mengadakan kerjasama dengan pasangan hidupnya; dan (f) perpisahan fisik, merupakan suatu kondisi dimana kedua individu tidak lagi tinggal dalam satu rumah (Dariyo, 2003).

Faktor- faktor Penyebab Terjadinya Perceraian
     Pasangan suami-istri yang mengalami perceraian tentu didasari oleh sebab yang tidak dapat diselesaikan bersama, perceraian merupakan jalan keluar dari berbagai masalah yang menumpuk. Mungkin beberapa dari mereka berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun tidak kunjung selesai sehingga harus di tempuh melalui perceraian. Di bawah ini akan dibahas mengenai beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian.
      Tidak mempunyai keturunan. Karena tidak mempunyai keturunan walaupun menjalin hubungan pernikahan bertahun-tahun dan telah berusaha untuk mengupayakannya namun tetap saja gagal. Guna menyelesaikan masalah keturunan ini, mereka sepakat untuk mengakhiri hubungan pernikahan dengan bercerai (Dariyo, 2003).
     Perbedan prinsip, ideologi, atau agama. Semula ketika pasangan antara laki-laki dan perempuan dalam masa berpacaran, keduanya belum memikirkan perbedan prinsip, ideologi maupun agama. Mereka berpendapat bahwa hal yang terpenting adalah saling mencintai dan yang lain akan dapat diselesaikan  dalam pernikahan sehingga perbedaan tersebut diabaikan begitu saja. Namun, setelah memasuki jenjang pernikahan dan kemudian memiliki keturunan akhirnya mereka menyadari adanya perbedan-perbedan kemudian timbul permasalahan mengenai anak. Apakah anak tersebut harus mengikuti aliran agama dari pihak ayahnya atau ibunya, tetapi permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan secara baik sehingga perceraianlah yang menjadi jalan keluar (Dariyo, 2003).
    Tindakan kekerasan dalam pernikahan. “Penyebab utama perceraian adalah adanya tindak kekerasan dalam perkawinan serta pada dimensi afeksi yaitu meliputi masalah komunikasi, ketidak cocokan, perubahan hasrat gaya hidup dan ketidak setiaan” (Pujiastuti & Lestari, 2008, h. 18).

Dampak Terhadap Mental Anak.
      Pengalaman traumatis pada anak. Anak yang di tinggalkan oleh orangtuanya bercerai akan mengalami dampak negatif, anak akan mengalami kesulitan dalam melakukan proses identifikasi orangtua. Secara tidak langsung anak akan memiliki pandangan buruk tentang pernikahan. Mereka beranggapan bahwa orang dewasa itu jahat, egois, tidak bertanggung jawab, dan hanya memikirkan diri sendiri. Saat menjadi orang dewasa anak akan merasa takut mencari pasangan hidupnya dan takut menikah sebab dibayang-bayangi kehawatiran akan perceraian (Dariyo, 2003)
     Menjadi pembangkang. Tidak semua anak dapat menirima kondisi perceraian kedua orangtuanya. Hal ini menyebabkan anak melalukan pembangkangan dengan bersikap marah terhadap diri sendiri, membuat keributan di lingkungan luar, terlibat narkoba dan alkohol serta memendam dendam pada orangtua (Suwarti & Esterlita dikutip dalam Nazwa, 2008).
     Mengalami kekacauan emosi. Pada anak dengan trauma internal yang berat dan berkepanjangan dalam observasi longitudinal, didapatkan emosi yang kacau pada anak tersebut. Hal ini berpengaruh pada kemampuan anak dalam bembina hubungan interpersonal yang positif, anak tersebut mungkin tidak mendapatkan hal yang menyenangan dalam berinteraksi. Saat suatu interaksi sedang terjadi, anak dengan trauma berat akan cenderung menyudahi interaksi ini, refleksi ini menunjukan adanya ketakutan yang dapat mengacaukan emosi anak tersebut (Agus & Kurniati, 2006)
      Kegagalan dalam penyesuaian diri. Individu yang bersangkutan mengalami gangguan atau ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian diri secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Ini tampak pada prestasinya yang tidak optimal atau tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki. Anak tersebut mendapatkan banyak nilai nol padahal kemampuan intelektualnya tergolong baik. Atau individu tersebut tidak dapat menjalankan peran nya dengan baik di lingkungan sekitar (Siswanto, 2007).
      Perubahan suasana hati. Walaupun terkadang kita semua mengalami perubahan suasana hati karena alasan yang kurang jelas dan walaupun beberapa orang tampaknya lebih berat, mereka yang mengalami hal ini karena tertekan lebih mudah terangsang depresi. Orang yang mengalami hal ini secara terus menerus  akan bersikap sedih dan putus asa . Hal ini membuat mereka terasing dalam masyarakat dan akibatnya memudahkan terjadinya depresi ( Wilkinson, 1989).


Simpulan
     Keluarga memiliki peranan yang sangat penting bagi anak, adanya  kehadiran sosok ayah dan ibu dalam sebuah perkembangan merupakan hal yang terpenting. Namum terkadang perceraian menjadi jalan keluar yang diambil dalam sebuah permasalahan yang dihadapi pasangan suami-istri, akibatnya anaklah yang menanggung dampak dari perceraian tersebut. Karena ketidak siapan anak kehilangan salah satu orangtuannya menyebabkan terganggunya perkembangan mental.
     Apabila perceraian terjadi, maka hendaknya orangtua tidak melibatkan anak dalam segala urusan yang berkaitan dengan perceraian, tetap membagi waktu bersama anak, tidak membuat anak merasa tersingkirkan, dan tetap membiayai anak sebagaimana mestinya. Selain itu cobalah memberikan pengertian terhadap anak tentang masalah yang dihadapi, agar anak mengerti mengapa memilih perceraian sebagi jalan keluarnya. Pentingnya sikap orangtua untuk tetap mau bekerja sama dan memberikan dukungan terhadap anak demi menjaga kualitias kepribadian anaknya.








Daftar pustaka
Agus, D., & Kurniati, K. (2006, April). Dampak peristiwa traumatik pada anak. Majalah psikiatri, 2, 27.
Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan: Dewasa muda. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Dermawan, S., & Sutaryo, L. P. P. (2011). Penyesuaian diri remaja yang ditinggal orangtua bercerai. Jurnal Penelitian, 2(2), 201-201.
Hyoscyamina. (2011). Peran keluarga dalam membangun karakter anak. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro,10(2), 144.
Pujiastuti, R. D., & Lestari, S. (2008, November). Dinamika psikologis terjadinya perceraian padaperempuan bercerai. Indigenouse: Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, 2, 18. Diunduh dari http://psikologi.ums.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/2008_dinamika-psikologis-perceraian.pdf
Siswanto. (2007). Gagal dalam penyesuaian. Dalam A. H. H. Triyuliana (Ed.), Kesehatan mental: Konsep, cakupan dan perkembangannya. Yogyakarta: ANDI.
Suwarti., & Esterlita, S. (2006, Juli). Sosialisasi: Suatu tahapan penting dalam perkembangan sosial remaja. Psycho idea, 2, 9.
Wilkinson, G. (1989). Buku pintar kesehatan: Depresi. Jakarta: Arcan.





























  


Kamis, 06 November 2014


Peranan Teknologi Informai dan Komunikasi dalam Kehidupan Era Globalisasi


    Kwartolo (dikutip dalam Wardiana, 2002, h.16) mengatakan "pengertian teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk mengelola data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbaagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yaang relevan, akurat dan tepat waktu. 
     Tidak dapat di pungkiri perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi perkembangan teknologi komunikasi, keduanya menjadi hal yang tidak dapat di pisahkan sehingga lahir istilah yang di sebut TIK. Perpaduaan keduanya semakin berkembang pesat dengan adanya media internet. media internet mengubah cara orang dalam berkomunikasi, email adalah kunci utama perubahan informassi dengan hanya memiliki satu email kita dapat mengikuti berbagai komunikasi yang ada di internet. (Sartchika, 2014) 

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
   
  Penerapan dalam dunia kesehatan. Sistem berbasis kartu cerdas dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien, karena di dalam kartu tersebut terdapat riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses oprasi pembedahan serta penggunaan komputer untuk hasil pencitran tiga dimensi untuk menunjukan letak tumor dalam tubuh pasien. Selain itu CAT scan adalah serangkaian gambar sinak- X dua dimensi yang di gabungkan dengan komputer untuk mendapatkan gambar tiga  dimensi. (Sartchika, 2014) 

     Penerapan dalam dunia pendidikan. 

     Penerapan dalam dunia perbankan. Peranan teknologi informasi dalam dunia perbankan adalah adanya transaksi melalui internet atau yang lebih di kenal dengan internet Banking. Adapun beberapa transaksi yang dapat di lakukan melalui internet banking antara lain (a) transfer yang, (b) pengecekan saldo, (c) pemindah bukuan, (d) pembayaran tagihan, (e) informasi rekening. Komputer mampu menghitung secara tepat dan akurat baik penjumlahaan, pengurangan, matriks, mengerjakan rumus, diferensial dalam saatu waktu. (Sarchika, 2014)  

Pengaruh dari Teknologi Informasi dan Komunikasi 
    Berikut pengaruh dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaaran . Menurut Riwayadi (dikutip dalam Rosenberg, 2001) mengemukakan bahwa dengan berkembangnya penggunaan teknologi informaasi dan komunikaasi ada lima pergesseran di daalam dunia pembelajaaraan yaitu (a) pergeseran dari pelaatihan ke penampilan, (b) pergeseran dari ruang kelaas ke dimaana saja dan kapan saja, (c) pergeseran daari kertaas ke "on line", (d) pergeseran dari waktu ssiklus ke waktu nyata. 
    Tidak hanya di dalam dunia pendidikan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai pengaaru yang sangaat beesaar di dalam kehidupan sehari-hari salaah satu contohnya kita dapat dengan sangat mudah mencari informasi mengenai kesehatan, dengan menggunakan internet semua informasi yang ddi ingin kita cari akan muncul dengan mudah hanyaa dengan mengetik keyword nya saja. 

Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi 
Dampak positif. Internet merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia akan banyak sekali manfaaat yang di dapat dari pennggunaan teknologi secara baik dan benar. Apa saja bisa dilakukaan melalui internet secara mudah, cepat kapan pun dan dimana pun, hal ini tentu sangat membantu. Beberapa dampak positif yang bisa dirasakan dari penggunan teknologi informasi dan komunikasi lebih cepat mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru melalui internet, dapat berkomunikasi dengan temn maupun keluarga yang jauh dengan melaalui handpone, mendapaatkan layanan bank yang dengan sngat mudah dan lain-lain. (Bayuuchida, 2014). 

Dampak negatif. Seperti yang di ketahui proses kejahatan yang melibatkan internet belakangan sudah banyak terjadi, hal ini tentu sangat menghawatirkaan para pembisnis yang menggunakan internet sebaagai media kerjaanya. Parahnya lagi banyak orang yang beraanggapaan internet sangat identik dengan pornografi, apa lagi banyak nya kasus-kasus yang melibatkan keterkaitan paara remaja denga situs porno. Berikut beberapa dampak negatif yabg dapaat dirasakan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi penggunaan informasi dari situs tertentu yang terdapaat di internet bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu, mudahnya mengakses situs-ssitus pirno, menyebabkan ketergaantungan. (Bayucchida, 2014) 



Kesimpulan 
   Perkembangan Iptek mempunyai berbagai manfaat bagi manusia di zaman globalisasi ini yang di tuntut untuk serba cepat. Iptek tidak hanya dapat memperlihatkan dampak negatif, namun juga banyaak hal positif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalaah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karenaa kemaajuaan teknologi akan berjaalan sesuai dengaan kmajuan ilmu pengetaahuan. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran dan penyampaaian materi pendidikan yang cpat,  tepat, dan efesien. Untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Selain itu, karena pengguna internet bukan hanya orang dewasa peran orang tua juga sangat penting untuk memberikan pengertian dan himbaauan untuk memperhatikan setiap tingkah laku anak dan mengawasi seluruh kegiatan belajaar anak, agar tiddak membuka situs porno ataau hal-hal yaang negatif yang bersifat provokatif. 







DAFTAR PUSTAKA 




Kwartolo, Y. (2010, Juni). Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur, 14. Diunduh dari http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2015-43%20TIK%20dalam%20PBM.pdf

Vita, P. (2012, Desember ). Analisis teknis kualitas layanan jaringan pusat layanan internet kecamatan di kota Banda Aceh. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1(1). Diunduh dari http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/bbppki-medan/files/2013/01/Jurnal-Teknologi-Informasi-dan-Komunikasi-Vol.-1-Tahun-012.pdf



Selasa, 07 Oktober 2014

DEBAT PRO&KONTRA PILKADA LANGSUNG DAN PERGAULAN BEBAS



PERGAULAN BEBAS

Kontra: 
Karena menurut saya itu akan merugikan diri sendiri dan memperburuk masa depan kita. Walaupun sebenarnya itu tergantung dari diri kita masing-masing, tapi ada baiknya kita menghindari perbuata-perbuatan seperti itu. Karena selain bisa menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, bisa saja mengakibatkan kematian. Dan juga jika kita ingin menggugurkan kandungan berarti secara tidak langsung kita melakukan pembunuhan dan berdosa atas pemberian Tuhan kepada kita.
Pro: 
Sebenarnya tidak masalah jika orang-orang yang melakukan pergaulan bebas itu saling bertanggung jawab atas perbuatan yang mereka lakukan dan dapat menjaga diri. Karena pergaulan bebas itu tidak selalu membawa kita ke hal yang lebih buruk jika kita dapat mengontrol diri sendiri dan pintar memilih-milih.

PILKADA LANGSUNG

Kontra:

  1. ketidaksiapan pemilih untuk menerima kekalahan calon yang diunggulkan. Dibeberapa daerah yang telah melakukan pemilihan kepala daerah secara langsung, kejadian seperti ini sering terjadi sehingga menimbulkan konflik antar pendukung pasangan calon
  2. Biaya yang dikeluarkan cukup besar. Pilkada terdiri dari calon gubernur di 33 propinsi dan 495 kabupaten/kota. Biaya pelaksanaan pilkada dikeluarkan untuk kebutuhan
  3. Sering terjadi konflik selama dilaksanakannya pilkada. Bahkan terjadi anarkistis dan pengrusakan infrastruktur

 Pro:

  1.  lebih demokratis dan bertanggung jawab dan memberikan rakyat hak mereka untuk memilih
    2. Rakyat akan semakin rasional dalam menentukan pilihan sehingga tidak ada partai atau faksi dalam sebuah partai yang mempunyai jaminan untuk selamanya berkuasa atau mampu menempatkan kadernya sebagai kepala daerah 
    3. Rakyat dapat menentukan pilihannya berdasarkan kepentingan dan penilaian atas calon Kepala Daerah, apabila Kepala Daerah yang terpilih tidak dapat memenuhi harapan rakyat maka dalam pemilihan berikutnya tidak perlu dipilih kembali
Nama : Ulfa Fatika
 Nim     : 70514010
IKLIM PSIKOLOGIS DAN KEPUASAN KERJA
KONFIRMASI : penegasan, memperkuat
Yang termasuk dalam konfirmasi :
            Dalam pendidikan terdapat tiga elemen dasar yang penting dan terkait. Ketiga elemen ini adalah tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pendidikan.  Guru sebagai salah satu tenaga pendidik memiliki tugas utama menjadi agen pembelajaran yang memotivasi, menfasilitasi, menddidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasi potensi kemanusiannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk pendidikan anak usia dini formal (Depdiknas,2004)
Dalam organisasi, sikapmerupakan satu hal yang sangat penting, karena sikap dapat mempengaruhi tingkah laku dalam pekerjaan. Sikap sendiri di definisikan sebagai pernyataan evaluative, baik itu positif maupun negative terhadap bjek-objek,orang-orang atau kejadian-kejadian (Robbins,1986).kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk sikap yang paling sering di teliti oleh para ahli dalam penelitian mengenai perilaku keorganisasian (Spector,1997)
(Spector,1997) menemukan bahwa penyebab kepuasan kerja dapat di bagi menjadi dua katagori besar, yaitu factor lingkungan atau faktor-faktor yang yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri dan factor personal atau factor individual yang di bawa oleh karyawan.
Adanya hubungan antara presepsi karyawan atas lingkungan kerjanya dengan kepuasan kerja. Asumsi tersebut sesuai dengan penilitian oleh (Schneider dan Snyder)

INFERENSI : Proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi
Yang termsuk dalam inferensi :
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi karakteristik pekerjaan dengan keputusan kerja guru. Dengan demikian aspek otonomi, aspek tantangan dan variasi tugas, serta aspek kepentingan jabatan, ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja.
Terdapat hubungan yang signifikan dari dimensi karakteristik pimpinan dan manajeemen dengan kepuasan kerjaa guru. Aspek perhatian manajemen memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuuasan kerja.namun aspek kepercayaan dan dukungan atasan, aspek penekan tujuan pemimpin, aspek fasilitas interaksi pemimpin, dan aspek pengaruh psikologis, di  temukan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja.
·        Inferensi induktif :
1. Banyak bukti yang mengatakaan bahwa apaa yang dipersepsikan individu dalam situasi kerja mereka akan mempengaruhi produktifitas kerja mereka melebihi situasi itu sendiri. Presepsi, dapat diartikan sebagai proses dimana individu mengorganisasikan dan menginterprestasikan impresi sensori mereka dengan tujuan untuk memberikan arti terhadap lingkungan mereka. Seperti halnya dengan produktivitas, absensi, dan turnover kepuasan kerja merupan reaksi dari persepsi individual.
     2. Iklim psikologis adalah suatu hal yang penting karena hal tersebut merupakan persepsi karyawan secara individual yang merupakan evaluasi terhadap lingkungan organisasi yang menghubungkan respon sikap dan tingkah laku. Evaluasi yang didasarkan pada iklim psikologis seseorang akan membangkitkan perasaan puas dan identifikasi dengan pekerjaan serta organisasinya.
     3.  Di beberapa daerah di dunia, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kepuasan kerja guru. Dinham (dalam Bogler,2005) menemukan bahwa terdapaat perbedaan kepuasan kerja antara guru lama dengan guru baru, dimana guru baru akan merasa puas apabila lingkungan belajar menyenangkan dan mereka mengalami kesuksesan dalam menunjukan tugas di kelas, sedangkan guru lama merasa puas saat mereka berhasil memimpin departemen atau menerima tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Adaapun mengenai keputusan kerja guru Arab dan Yahudi di Israel, ditemukan bahwa variable demografi seperti usia senioritas antar guru di sekolah dan tingkat pendidikan guru,tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keseluruhan kepuasan kerja guru. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa guru wanita menunjukan tingkat kepuasan yang lebih tinggi disbanding guru laki-laki, yang menari adalah kedua guru Arab dan Yahudi melaporkan kepuasan terbesar adalah terhadap kondisi internal pekerjaan, yaitu hubungan dengan siswa, guru lain, dan kolega, sedangakan yang dipersepsikan sebagai komponen yang paling tidak penting adalah kondisi fisik kerja.
·        Inferensi deduktif :
1.Iklim psikologis dapat mempengaruhi kepuasan kerja individu. Apabila dihubungkan dengan organisasi sekolah, maka iklim psikologis guru yang didefinisikan sebagai presepsi guru terhadaap situasi dan kejadian dalam organisasi sekolah juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru tersebut.
2. Penyebab kepuasan kerja dapat diklarifikasikan menjadi: faktor lingkungan kerja itu sendiri dan faktor-faktor yang diasosiasikan dengan kepuasan kerja,antara lain krakteristik pekerjaan, gaji, atasan, kesempataan untuk berkembang, keamanan kerja, control, dan peran.

KONSTRUKSI TEORI : dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode ilmiah.  
Yang termaksud konstruksi teori adalah :
            Dalam penelitian meta-anaalisis yang di lakukan oleh Parker et al. (2003) tentang hubungan antara iklim psikologiss dengan individual dan hasil kerja, ditemukan bahwa iklim psikologiss individu memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja, sikap kerja, kesehatan pssikologis, motivasi, dan performa.
            Hasil meta-anaalisis memperlihatkan korelasi yang bermakna antara iklim psikologis dengan kepuassan kerja sebesar 0,60. ini beraarti, iklim psikologis memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja. Apabila dilihat dari besarnya muatan faktor dari variaabel-variaabel terukur dalam iklim psikologis terlihat bahwa muatan besar adalah pada krakteristik kelompok kerja (0,73). Karaakteristik pimpinana memiliki muataan yang sedang terdapay (0.57), sedangkaan muatan  yang kecil  terdapat pada karaakteristik pekerjaan (0,49) dan karaakteristik peran (0,32). Hal ini berarti bahwa dalam penelitian Parker et al., karakteristik kelompok kerja, organisasi dan peemimpin organisasi merupakan indicator yang paling kuat atau yang paling mewakili iklim psikologis, sedangkan karakteristik pekerjaan dan karakteristik peran adalah indicator terlemah dalam mewakili iklim psikologis.
DIALOG IMAJINATIF BADAN DAN JIWA

BADAN           : Hei Jiwa ! Taukah kamu bahwa kamu itu tidak ada apa – apanya ?
JIWA               : Maksud kamu apa ?
BADAN           : Kamu pura – pura bodoh atau bagaimana ?
JIWA               : Aku memang tidak mengerti apa maksudmu?! Kenapa kasar
                          sekali kamu berbicara ?
BADAN           : Maksudku apa kamu tahu bahwa kamu tidak ada apa – apanya
                             tanpa aku ?
JIWA               : Hah ? Helloooo.. Aku tanpa kamu tidak ada apa – apanya ? Tidak
                          salah ?
BADAN           : Sudah pasti kamu itu tidak berbentuk jadi apalah artinya kamu
                          tanpa aku ?
JIWA               : Aduh badan kamu sendiri apa artinya kamu tanpa aku ? hanya
                          tubuh kosong yang tidak dapat bergerak!
BADAN           : Dan kamu hanya roh yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata ! Jadi akulah yang terpenting                            dibanding kamu !
JIWA               : Hei badan apa kamu ada artinya tanpa aku ?
BADAN           : Ya…. Ummmm
JIWA               : Kenapa kamu tidak bisa menjawab ?
BADAN           : Ya aku tahu memang tidak ada artinya, tetapi maksud aku yang terpenting disini adalah                                  aku..
JIWA               : Sudahlah badan dari awal percakapan kamu yang memulai semua ini, kiya harusnya                                       berpikir bahwa kita salaing membutuhkan dan kita bukanlah apa – apa kalau hanya sendiri.
BADAN           : um.. Maafkan aku jiwa aku tadi merasa sedikit sombong karena aku merasa manusia lebih 
                          membutuhkan aku ( BADAN ) disbanding kamu karena manusiapun pasti tidak tahu jiwa                             itu seperti apa maka aku merasa aku lebih penting.
JIWA               : Tapi kamu tidak berpikirkan ? Bahwa manusia tidak dapat melihat kamu ( BADAN ) dan                             tahu kamu tanpa adanya aku karena badan tanpa jiwa hanyalah tubuh mati / kosong ?
BADAN           : Maafkan aku jiwa kita baikkan ya ? hehe..
JIWA               : Iya maafkan aku juga seharusnya aku tidak menanggapi kamu dari awal dan langsung                                   menasehati kamu.

Akhirnya BADAN dan JIWA pun kembali dalam situasi yang tenang












      Tanggal 2 oktober 2014,  Mahasiswa psikologi unta angkatan 2014 r mengunjungi kampung "Setu Babakan" atau yang lebih dikenal dengan Kampung Betawi. Tujuan kami kesana bukan sekedar untuk berekreasi tetapi untuk mengetahui lebih jauh tentangg kampung betawa. Di sana kami bisa melihat masyarakat asli betawi dengan kebuadaannya yang masih khas
        Pengalaman ini tentu sangat menyenangkan bagi saya, selain menghilangkan rasa jenuh belajar di kelas saya bsa terjun langsung untuk melihat dan mengetahui kebudaan betawi 






Kebersamaan kami kelompok " THE FIRST PHILOSOPHIST " 












EKSISTENSIALISME 


aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara berada manusia
yang khas diantara makhluk lain.

Pengertian secara etimologis: ex: keluar
                                               sistensia: (sistene): berdiri
  • manusia bereksistensi = manusia menemukan diri sbg ''aku'' dgn keluar dr dirinya.
  • hanya manusia yang bereksistensi. eksistensi tidak sama dgn ''beradada''. pohon dan anjing ''berada'' tapi tidak ''bereksistensi''

Tokoh yang menganut eksistensialisme :
EDMUND HUSSERL 

KIERKEGAARD 
 



















GABRIEL MARCEL 
MARTIN HEIDEGGER
















JEAN PAUL SARTRE 
















  • sulit meragamkan definisi eksistensialisme, namun satu hal yang sama : Filsafat harus bertitik pada manusia konkrit. manusia sbg eksistensi,maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi(hekikat kita sbg manusia.
Ciri-ciri Eksistensialisme
  1. motif pokok adalah eksistensi,cara manusia berada
  2. bereksistensi harus diartikan scr dinamis. menciptakan diri scr aktif,berbuat,menjadi,merencanakan.
  3. manusia terikat pada dunia sekitarnya,khususnya pada sesamanya.
Siapa kah Kierkegaard????
  • Soren Aabye Kierkegaard lahir di kopenhagen,Denmark 15 mei 1813.
  • univ kopenhagen,tapi tdk selesai.
  • bertunangan dg Regina Olsen tapi tdk menikah.
  • 1849 kembali ke agamanya(kristen)
  • 1855 meninggal sbg irabg yg religius
  • Bapa eksistensialisme,aliran filsafat yg berkembang 50 tahun setelah kematiannya.
Pokok-pokok ajaran:
  1. kritik terhadap Hegel
  2. yang ada itu adalah manusia yg konkret yang semua penting,berbeda dan berdiri dihadapan Tuhan.
  3. Eksistensi: merealisir diri,mengikat diri dgn bebas dan mempraktekan keyakinan dan mengisi kebebasannya.
  4. hanya manusia yg bereksistensi
ada 3 cara bereksistensi:
  1. sikap estetis : merengguh sebanyak mungkin kenikmatan yang dikuasai oleh perasaan.
  2. sikap etis      : menerima kaidah kaidah moral.
  3. sikap religus : berhadapan dgn Tuhan YME


                                         EKSISTENSIALISME 
  • Lahir di Paris 1905 (16juni)
  • 1929 jadi guru
  • 1931-1936 dosen Filsafat di Le Havre
  • 1941 jadi tawanan perang
  • 1942-1944 jadi dosen Loycee Pasteur
  • Dipengaruhi oleh Husserl & Heidegger
Pemikiran Sartne
-manusia mengada dengan kesadaran sbg dirinya sendiri.
-utk manusia eksistensi adalah keterbukaan,beda dgn benda lain yg keberadaannya sekaligus berarti esensinya sbg manusia.
-asas pertama utk memahami manusia harus mendekatinya sbg subjektivitas.
-dibedakan 'berada dlm diri' dan 'berada utk diri'